Rabu, 05 September 2012

Sekilas tentang Khalifah Ali bin Abi Thalib As


Nama: Ali bin Abi Thalib raGelar: Amirul MukmininJulukan: Abu Al-Hasan, Abu TurabAyah: Abu Thalib (Paman Rasululullah s.a.w)Ibu: Fatimah binti AsadTempat/Tarikh Lahir: Mekkah, Jum'at 13 RajabHari/Tarikh Wafat: Malam Jum' at, 21 Ramadhan 40 H.Umur: 63 TahunSebab Kematian: Ditikam oleh Abdurrahman ibnu Muljam semasa solat subuhMakam: Najaf Al-Syarif

Jumlah Anak: 36 Orang, 18 laki-laki dan 18 perempuan

Anak laki-laki: 1. Hasan Mujtaba, 2. Husein, 3. Muhammad Hanafiah, 4.Abbas al-Akbar, yang dijuluki Abu Fadl, 5. Abdullah al-Akbar, 6. Ja'faral-Akbar, 7. Utsman al- Akbar, 8. Muhammad al-Ashghar, 9. Abdullahal-Ashghar, 10. Abdullah, yang dijuluki Abu Ali, 11. 'Aun, 12. Yahya,13. Muhammad al Ausath, 14. Utsman al Ashghar 15.Abbas al-Ashghar, 16.Ja'far al-Ashghar, 17. Umar al-Ashghar, 18. Umar al-Akbar

Anak Perempuan: 1. Zainab al-Kubra, 2. Zainab al-Sughra, 3.Ummual-Hasan, 4. Ramlah al-Kubra, 4. Ramlah al-Sughra, 5. Ummu al-Hasan, 6.Nafisah, 7. Ruqoiyah al-Sughra, 8. Ruqoiyah al-Kubra, 9. Maimunah, 10.Zainab al-Sughra, 11. Ummu Hani, 12. Fathimah al-Sughra, 13.Umamah,14.Khodijah al-Sughra, 15 Ummu Kaltsum, 16. Ummu Salamah, 17. Hamamah,18. Ummu Kiram

Riwayat Hidup
Imam Ali bin Abi Thalib r.a. adalah sepupu Rasulullah s.a.w.Dikisahkan bahwa pada waktu ibunya Fatimah binti Asad, dalam keadaanhamil, beliau masih ikut bertawaf disekitar Ka'bah. Kerana keletihanyang dialaminya lalu si ibu tadi duduk di depan pintu Ka'bah serayamemohon kepada Tuhannya agar memberinya kekuatan. Tiba-tiba tembokKa'bah tersebut bergetar dan terbukalah dindingnya. Seketika itu pulaFatimah binti Asad masuk ke dalamnya dan terlahirlah di sana seorangbayi mungil yang kelak kemudian menjadi manusia besar, Imam Ali bin AbiThalib r.a.

Pembicaraan tentang Imam Ali bin Abi Thalib tidak dapat dipisahkandengan Rasulullah s.a.w. Sebab sejak kecil beliau telah berada dalamdidikan Rasulullah s.a.w, sebagaimana dikatakannya sendiri: "Nabimembesarkan aku dengan suapannya sendiri. Aku menyertai beliaukemanapun beliau pergi, seperti anak unta yang mengikuti induknya.Tiap-tiap hari aku dapatkan sesuatu hal yang baru dari peribadinya yangmulia dan aku menerima serta mengikutinya sebagai suatu perintah".

Setelah Rasulullah s.a.w mengumumkan tentang kenabiannya, beliaumenerima dan mengimaninya dan termasuk orang yang masuk islam pertamakali dari kaum laki-laki. Apapun yang dikerjakan dan diajarkanRasulullah kepadanya, selalu diamalkan dan ditirunya.
Sehingga beliautidak pernah terkotori oleh kesyirikan atau tercemari oleh peribadi,hina dan jahat dan tidak tenodai oleh kemaksiatan. Kepribadian beliautelah menyatu dengan Rasululullah s.a.w, baik dalam karakternya,pengetahuannya, pengorbanan diri, kesabaran, keberanian, kebaikan,kemurahan hati, kefasihan dalam berbicara dan berpidato.
Sejak masa kecilnya beliau telah menolong Rasulullah s.a.w danterpaksa harus menggunakan kepalan tangannya dalam mengusir anak-anakkecil serta para gelandangan yang diperintah kaum kafir Qurays untukmengganggu dan melempari batu kepada diri Rasulullah s.a.w.

Keberaniannya tidak tertandingi, sebagaimana yang disabdakan olehRasulullah s.a.w: "Tiada pemuda sehebat Ali". Dalam bidang keilmuan,Rasul menamakannya sebagai pintu ilmu. Bila ingin berbicara tentangkesalehan dan kesetiaannya, maka semaklah sabda Rasulullah s.a.w: "Jikakalian ingin tahu ilmunya Adam, kesalehan Nuh, kesetiaan lbrahim,keterpesonaan Musa, pelayanan dan kepantangan Isa, maka lihatlahkecemerlangan wajah Ali". Beliau merupakan orang yang paling dekathubungan kekeluargaannya dengan Nabi s.a.w sebab, beliau bukan hanyasepupu nabi, tapi sekaligus sebagai anak asuhnya dan suami dariputrinya serta sebagai penerus kepemimpinan ummat sepeninggalnya s.a.w.

Sejarah juga telah menjadi saksi nyata atas keberaniannya. Di setiappeperangan, beliau selalu saja menjadi orang yang terkemuka. Di perangBadar, hampir separuh dan jumlah musuh yang mati, tewas di hujungpedang Imam Ali r.a. Di perang Uhud, yang mana musuh Islam lagi-lagidipimpin oleh Abu Sofyan dan keluarga Umayyah yang sangat memusuhi Nabis.a.w, Imam Ali r.a kembali memerankan perang yang sangat penting yaituketika sebagian sahabat tidak lagi mendengar wasiat Rasulullah agartidak turun dari atas gunung, namun mereka tetap turun sehingga orangkafir Qurays mengambil posisi mereka, Imam Ali bin Abi Thalib r.a.segera datang untuk menyelamatkan diri nabi dan sekaligus menghalauserangan itu.

Perang Khandak juga menjadi saksi nyata keberanian Imam Ali bin AbiThalib r.a. ketika memerangi Amar bin Abdi Wud. Dengan satu tebasanpedangnya yang bernama dzulfikar, Amar bin Abdi Wud terbelah menjadidua bagian. Demikian pula halnya dengan perang Khaibar, di saat parasahabat tidak mampu membuka benteng Khaibar, Nabi s.a.w ber-sabda:"Esok, akan aku serahkan bendera kepada seseorang yang tidak akanmelarikan diri, dia akan menyerang berulang-ulang dan Allah akanmengurniakan kemenangan baginya. Allah dan Rasul-Nya mencintainya dandia mencintai Allah dan Rasul-Nya". Maka, seluruh sahabat punberangan-angan untuk mendapatkan kemuliaan tersebut. Namun, ternyataImam Ali bin Abi Thalib r.a. yang mendapat kehormatan itu serta mampumenghancurkan benteng Khaibar dan berhasil membunuh seorang prajuritmusuh yang berani bernama Marhab lalu menebasnya hingga terbelahmenjadi dua bagian.

Begitulah kegagahan yang ditampakkan oleh Imam Ali dalam menghadapimusuh islam serta dalam membela Allah dan Rasul-Nya. Tidak syak lagibahwa seluruh kebidupan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. dipersembahkanuntuk Rasul demi keberhasilan misi Allah. Kecintaan yang mendalamkepada Rasulullah benar-benar terbukti lewat perjuangannya. Penderitaandan kesedihan dalam medan perjuangan mewarnai kehidupannya. Namun,penderitaan dan kesedihan yang paling dirasakan adalah saatditinggalkan Rasulullah s.a.w. Tidak cukup itu, 75 hari kemudianistrinya, Fatimah Zahra, juga meninggal dunia.

Kepergian Rasululullah s.a.w telah membawa angin lain dalamkehidupan Imam Ali r.a. Terjadinya pertemuan Saqifah yang menghasilkanpemilihan khalifah pertama, baru didengarnya setelah pulang darikuburan Rasulullah s.a.w. Sebab, pemilihan khalifah itu menurut sejarahmemang terjadi saat Rasulullah belum di makamkan. Pada tahun ke-13 H,khalifah pertama, Abu Bakar as-Shiddiq, meninggal dunia dan menunjukkhalifah ke-2, Umar bin Khathab sebagai penggantinya. Sepuluh tahunlamanya khalifah ke-2 memimpin dan pada tahun ke-23 H, beliau jugawafat. Namun, sebelum wafatnya, khalifah pertama telah menunjuk 6 orangcalon pengganti dan Imam Ali r.a. termasuk salah seorang dari mereka.Kemudian terpilihlah khalifah Utsman bin Affan.

Pada tahun 35 H, khalifah Utsman terbunuh dan kaum muslimin secarademokrasi memilih serta menunjuk Imam Ali sebagai khalifah danpengganti Rasulullah s.a.w dan sejak itu beliau memimpin negara Islamtersebut. Selama masa kekhalifahannya yang hampir 4 tahun 9 bulan, Alimengikuti cara Nabi dan mulai menyusun sistem yang islami denganmembentuk gerakan spiritual dan pembaharuan.
Dalam merealisasikan usahanya, beliau menghadapi banyak tentangandan peperangan, sebab, tidak dapat dimungkiri bahwa gerakan pembaharuanyang dicanangkannya dapat meroboh dan menghancurkankeuntungan-keuntungan pribadi dan beberapa kelompok yang merasadirugikan. Akhirnya, terjadilah perang Jamal dekat Bashrah antarabeliau dengan Talhah dan Zubair yang didukung oleh Mua'wiyah, yang manadi dalamnya Aisyah "Ummul Mukminin" ikut keluar untuk memerangi ImamAli bin Abi Thalib r.a. Peperangan pun tak dapat dihindari, danakhirnya pasukan Imam Ali r.a berhasil memenangkan peperangan itusementara Aisyah "Ummul Mu'rninin" dipulangkan secara terhormatkerumahnya. Perang Jamal adalah perang saudara pertama dalam sejarahislam kerana konflik yang dihadapi oleh keluarga Nabi sendiri.

Kemudian terjadi "perang Siffin" yaitu peperangan antara beliau r.a.melawan kelompok Mu'awiyah, sebagai kelompok oposisi untuk kepentinganpribadi yang 'merampas' negara yang sah. Peperangan itu terjadi diperbatasan Iraq dan Syiria dan berlangsung selama setengah tahun.Beliau juga memerangi Khawarij (orang yang keluar dan lingkup Islam) diNahrawan, yang dikenal dengan nama "perang Nahrawan". Oleh kerana itu,hampir sebagian besar hari-hari pemerintahan Imam Ali bin Abi Thalibr.a digunakan untuk peperangan interen melawan pihak- pihak oposisiyang sangat merugikan negara Islam.

Akhirnya, menjelang subuh, 19 Ramadhan 40 H, ketika sedang solat dimasjid Kufah, kepala beliau ditebas dengan pedang beracun olehAbdurrahman bin Muljam. Menjelang wafatnya, pria sejati ini masihsempat memberi makan kepada pembunuhnya. Singa Allah, yang dilahirkandi rumah Allah "Ka'bah" dan dibunuh di rumah Allah "Mesjid Kufah", yangmempunyai hati paling berani, yang selalu berada dalam didikanRasulullah s.a.w sejak kecilnya serta selalu berjalan dalam ketaatanpada Allah hingga hari wafatnya, kini telah mengakhiri kehidupan danpengabdiannya untuk Islam.

Beliau memang telah tiada namun itu tidak berarti seruannya telahberakhir, Allah berfirman: "Dan janganlah kamu mengatakan terhadaporang-orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan(sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyedarinya."(Q.S:2:154)

Semoga Allah memasukkan beliau ke dalam golongan yang soleh bersama-sama penghuni syurga-Nya. Amin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar